Ketika kamis itu datang hatiku mulai bergumul ragu.
Barangkali akan datang hujan yang menghujamkan setiap derainya pada hatiku yang bahkan aku sendiri tidak mampu menerka isinya.
Menyelimutiku yang tengah menggigil menggenggam rindu yang memucat.
Atau barangkali akan datang desauan angin, yang menerbangkan semua kenanganmu dalam ingatku?
Entahlah... Mungkin hanya ada dalam imajinasiku saja, aku melihatmu. Di sana.
Terbungkam diantara jarum waktu yang terus berputar.
Kau hanya terdiam.
Sedikit pun tak bergeming,
dan tiba-tiba memudar di pertemuan jarum waktu yang tak henti berdentang.
Seketika itu aromamu terhempas hilang bersama serentetan warna ceritamu meninggalkan luka yang sempurna menyayat hatiku.
Tentangmu itu tak berbekas, meski hanya ceceran warna.
Entah itu jingga, nila ata pun ungu.
Dan kurasa hanya hitam yang disertai kepekatan yang terus berputar-putar dalam memori yang telah kau kosongkan..
0 komentar:
Posting Komentar