Menunggu, untuk sia-sia

Dear you,




Ini sudah Senin yang ke seratus -bahkan sudah dua atau tiga ratus- semenjak aku merasa kamu menjelma sosok yang mengisi sebagian hatiku. 
Jangan kamu tanyakan bagaimana aku bisa begitu menyukaimu!
Aku pun tidak tau! Aku sendiri tidak begitu mempedulikannya.
Yang aku tau aku begitu antusias tiap kali kutemui hal-hal yang berkaitan denganmu. 

Entah itu penting artinya untukmu atau tidak.
Tapi aku tidak akan menanyakan atau meminta sedikit hatimu untuk kumiliki sendiri.
Karena aku tau bahwa ruang dalam hatimu bukan untuk ku tempati, tidak meskipun hanya secelah untuk mengintip bagaimana perasaanmu di dalamnya.

Aku ingin memohon satu hal padamu, 
jangan kau melihatku atas rasa kasihan.
Mungkin lebih baik untukku jika kau biarkan aku tetep seperti ini. Menyukaimu seperti ini.
Mungkin lebih baik untukku jika kau membiarkanku tetap Menunggu...

Menunggu untuk sia-sia.

Anggap saja untuk 3 tahun terakhir aku menjaga hati untukmu sebagai suatu hal yang membiasakanku hidup berdampingan dengan luka.
Aku tidak akan menganggapmu sebagai seseorang yang menggores luka di kalbuku.
Tenang saja,
Aku tetap mencintaimu. 
selalu
:)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments