"LELAH"

Aku lelah.
Menjaga hati ini untukmu.
Menjauhkannya dari semua keraguan
Menepis rasa bimbang yang berdatangan.
Yang memburu, menghujam
Hingga semua menjadi samar keabu-abuan


Aku tak bisa berdiri lebih lama lagi
Memandangmu yang menertawakanku
Membenam rasa pilu


Aku memang bukan sosok yang sempurna

Yang mampu mencintai tanpa cela

Aku benci ini !
Menatap tepat di matamu
Aku tak suka !
Jauh lebih dalam mencintaimu
Aku tak ingin meradang cemburu
Tak mau didera rindu

Karena aku pun tau
pada akhirnya butir-butir rasa kecewa ini 
tak membuatku jera

Seharusnya aku tahu
Aku tak mampu hadirkan rona-rona warna
yang membias mewarnai labirin hidupmu

Seharusnya aku memagari hati
Membumikanmu bersama jejak lalu
Membingkainya dengan lembar-lembar baru
Hingga aku tak lagi mengingatmu

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

HUJAN



aku melewatkan hujan sore itu
sore yang memang tampak lebih sendu
yang ditemani mendung yang menggelayut ditepian sudut kotaku

source : hujan
 

angin berhembus basah bersama titik-titik air langit

hari telah gerimis
sensasi dinginnya mulai menyeruak melalui celah jendela kayu
mencengkram kulit

huuh, dingin sekali




 
source : hujan

aku sengaja tak membuka daun-daun jendelaku seperti biasanya
tak menikmati derai air yang jatuh
justru sebaliknya, aku malah menguncinya rapat-rapat
membaringkan tubuhku diatas ranjang tua yang decitannya menyayat hati
membungkamkan selimut tebal dan lusuh ke tubuhku





aku memang menghindari hujan
tak lagi menghiraukannya

aku takut
kalau sewaktu hujan seperti itu
rindu yang telah lama mengikis hatiku

datang kembali...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Jeda Rindu



aku tahu memang inilah kesudahannya.
aku memang harus menelan pahit-pahit butir kenanganmu.
menyesapnya sendiri, dalam sepi.

semua akan kembali sebagaimana mestinya.
yang semula memeluk akan melepas,
yang semula menerima akan kehilangan.

inilah takdir,
yang mengharuskan aku menyaksikanmu berlari menjauh
mengibas-ngibaskan rindu yang menggantung di dahan-dahan hatiku
meninggalkan pugaran luka yang tak bisa mengering
menganga, ngilu di ruang hati

kau memberiku jeda untuk kembali mengukir rindu
hingga akhirnya bunga-bunga krisan itu layu
jatuh dan mengering

apa kau tau? hingga saat ini aku masih dsini.

 
mematung di sebrang jembatan itu
tepat disudut persimpangan terakhir aku melihatmu.
pohon-pohon lontar ini menjadi saksi, kan?

biarlah...
biarkan rintik hujan membasuh rasa ini hingga pupus.
mengalir ke laut terdalam bersama waktu

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Dialog Hati

Kuncup-kuncup sakura di bukit sana
bergerai indah, melambai-lambai bak puteri mahkota
daunnya berjatuhan, tertatih diterpa sang surya
akankah selamanya kau disana?

Merah jambu
rona warnamu selalu berkilau
memerih rindu yang tak terperi
mewarnai gerbang langit nun biru meninggi

Kau mencekik rindu di untaian relungku
memekikkan dengan sendu nan pilu
membuat memori semakin semu

Kau undang gusaran-gusaran gundah
merekah...
memerah...
membuat hati tercabik berdarah-darah

inilah dialog hati
tentang percakapan hati
yang selalu beraroma rindu

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Hey Kamu !



aku hanyalah seseorang yang tidak kau sadari keberadaannya
seseorang yang diam-diam selalu mengagumi dan merindukan mu
seseorang yang sama sekali tidak mengenalmu

tapi kenapa kamu membuatku sangat kacau?

Aneh. ini sangat lucu.

"aku merindukan pertemuan dibawah mendung itu."
Ya. hanya sekali itu kita bertemu pandang. itu pun dari jarak yang cukup jauh.

jadi, ku mohon berhentilah. berhenti membuatku merindukan mu !
ini sangat membuat sesak di relungku. Sungguh.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Autumn


Aku tak tau bagaimana aku menilainya,
meski aku sendiri belum pernah merasakan dan menikmatinya...
Tapi kurasa Autumn adalah musim terindah,
ketika daun daun berjatuhan dan meluruhkan semua kenangan...
seperti angin yang berhembus pelan dan seketika mengeringkan luka

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Tugas Bahasa Indonesia Resensi Novel


NAMA            : NOFITA TRI KUSUMANINGTYAS
KELAS           : XI IPA 1
NO.                 : 17

1.      Judul Resensi  : kepercayaan terhadap kekuatan sebuah mimpi
2.      Identitas buku :
a.       Judul buku/ novel  : Sang Pemimpi
b.      Pengarang             : Andrea Hirata
c.       Penerbit                 : PT. Bentang Pustaka
d.      Tahun Terbit          : 2008
e.       Tebal buku            : x + 292 halaman
f.       Cetakan                 : ke 14 Januari 2008
g.      ISBN                     : 979-3062-92-4
h.      Harga buku           : Rp 50.000,00

Luar biasa. Begitulah kesan pertama yang tersirat setelah membaca buku kedua dari tetralogi Laskar Pelangi karya pengarang ternama ini. Andrea Hirata pengarang novel fenomenal laskar pelangi itu lahir di Belitong. Karya-karyanya telah memikat berpuluh ribu kalangan. Edensor adalah novel ketiga yang telah rampung dikerjakannya setelah novel best seller Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi. Sang Pemimpi adalah sebuah novel yang mengisahkan perjalanan hidup tiga bocah melayu pedalaman yang dipenuhi dengan mimpi. Mulanya cerita ini lebih bernuansa komikal dengan latar kenakalan remaja yang masih kental dengan realita pada umumnya. Namun karakter yang muncul pada tiap tokoh terasa begitu kuat. Terlebih ketika pembaca dihadapkan pada kenyataan hidup tokoh Ikal yang mimpinya nyaris mencapai puncak kemustahilan. Novel ini menggambarkan lantunan kisah kehidupan yang mempesona yang akan membuat kita percaya pada kekuatan sebuah mimpi dan tenaga cinta yang penuh dengan pengorbanan. Dalam penulisan karya-karyanya Andrea memiliki cirikhas tersendiri, yaitu penyampaian secara cerdas namun sekaligus menyentuh. Bahasanya pun sangat memikat, dengan di bumbui ragam kekayaan bahasa dan imajinasi yang luas. Seakan setiap bab mengandung letupan intelejensi, kisah, romantika untuk tumbuh menjadi sebuah buku tersendiri. Novel ini akan mampu membuat seseorang kembali membangun mimpi-mimpinya meskipun ditengah kondisi yang sangat terbatas.
Sang pemimpi, begitulah judul daripada novel yang menggugah semangat dan memberikan motivasi pada yang membacanya. Buku kedua dari tetralogi Laskar Pelangi ini melantunkan kisah kehidupan tiga anak Melayu kampong yaitu Ikal, Arai dan Jimbron. Kehidupan mereka selalu dipenuhi dengan tantangan, pengorbanan, dan liku-liku hidup. Mereka dihadapkan pada kenyataan hidup dalam keterbatasan. Namun mereka berani bermimpi, mimpi yang teramat tinggi. Mereka ingin melanjutkan kuliah dan mencari beasiswa S2 di Paris. Ya, di Universite de Paris, Sorbonne, Perancis. Ditengah kondisi yang sangat terbatas, ayahnya, ayah juara satu seluruh dunia itu senantiasa mendukung mimpi-mimpi anak-anaknya. Mereka tidak pernah menyerah pada nasib, dengan antusias yang tinggi dengan semangat juang yang tak terbeli mereka berjuang dan melawan batas-batas kemustahilan. Pada akhirnya dengan pengorbanan dan kerja keras mereka dapat mewujudkan mimpi tersebut, mereka dapat mewujudkan mimpi tersebut, mereka diterima di Universite de Paris, Sorbonne, Perancis.
Novel “Sang Pemimpi” ini memiliki kelemahan dan kelebihan. Kelebihan dari novel “Sang Pemimpi” ini adalah mulai dari segi kekayaan bahasa hingga kekuatan alur yang mengajak pembaca masuk dalam cerita hingga merasakan tiap latar yang terdeskripsikan secara sempurna. Hal ini tak lepas dari kecerdasan penulis memainkan imajinasi berfikir yang dituangkan dengan bahasa-bahasa intelektual yang berkelas. Penulis juga menjelaskan tiap detail latar yang mem-background-i adegan demi adegan, sehingga pembaca selalu menantikan dan menerka-nerka setiap hal yang akan terjadi. Selain itu, kelebihan lain daripada novel ini yaitu kepandaian Andrea dalam menonjolkan  karakter-karakter tokoh sehingga kesuksesan pembawaan yang melekat dalam karakter tersebut begitu kuat. Kelemahan dari novel “Sang Pemimpi” ini pada dasarnya hampir tiada kelemahan. Hal itu disebabkan karena penulis dengan cerdas dan apik menggambarkan keruntutan alur, deskripsi setting, dan  kekuatan karakter. Baik ditinjau dari segi kebahasaan hingga sensasi yang dirasakan pembaca sepanjang cerita, novel ini dinilai cukup untuk mengobati keinginan pembaca yang haus akan novel yang bermutu.
Novel ini cocok untuk dibaca semua usia. Karena dalam novel ini mengandung pesan moral dan amanat yang dapat memberikan motivasi untuk berjuang dalam meraih mimpi.  Novel ini akan menuntun anda dengan semacam keanggunan dan daya tarik. Dengan begitu, anda dapat melihat ke dalam diri sendiri dengan penuh pengharapan. JANGAN LUPA YAA MEMBACA NOVEL SANG PEMIMPI. :D

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Aku, Dia dan Januari

source: janji kelingking
Waktu merangkak begitu cepat. Tentu saja, tidak terasa itu adalah Januari. Ya. semua orang pun pasti tau, ini adalah awal tahun baru.

Tahun yang kuawali dengan cinta dan ku tutup dengan luka
semua ini tentang serangkai cerita
yang mengukir dua nama dalam sebuah rasa
cinta yang menjadi candu

Aku masih ingat betul peristiwa itu. Saat dia dan aku berjalan menuruni beberapa anak tangga di dekat bukit kenangan itu.
“Apa kamu percaya cinta tak harus memiliki?”
Aku tertegun. Memandangnya lekat-lekat. Mencari arti dari ucapannya itu.
“aku percaya.” Jawabku mantap.
“Kenapa kamu bertanya seperti itu?” aku mengalihkan pandanganku ke langit. Menatap sayu kepada bintang-bintang yang tertatih.
“Tidak. Aku hanya ingin tau.” Bisiknya seraya mengikuti pandanganku menatap ribuan bintang yang terpaut jarak ribuan mil dari tempat aku menandang bahagia bersamanya.
“Aku takut suatu saat nanti bintang-bintang itu akan menangis melihat kebersamaan kita.” Ujarnya pilu.
Seperti disambar petir, hatiku serasa ngilu. Mataku berkaca-kaca menahan luka.
“Apa maksudmu?” tanyaku dengan nada yang kacau dan setengah menangis.
“Aku sangat menyayangimu, percayalah De. Aku takut jika ternyata benar cinta tak harus memiliki. Dan jika aku harus kehilanganmu.” Suaranya semakin menipis. Ia mendekapku, memelukku dan memberikan aroma bahagia.
Aku benar-benar tak sanggup lagi membendung air mataku. Aku merasakannya luruh, berlinangan dari sudut kelopak mataku. Dia mengelus rambutku. Membiarkan air mataku tumpah membasahi kemeja bergaris kesayangannya.
“Aku ingin kau berjanji satu hal padaku De. Kamu tidak keberatan, kan?” Sesintal senyum memulas bibir tipisnya.
Aku mengangguk dan tersenyum. “Apa itu? Katakanlah El.”
“Kau dan aku akan bersama hingga Tuhan memisahkan nyawamu dan ku.” Ucapnya seraya mendekatkan jari kelingkingnya  ke wajahku.
Aku tersenyum, bahagia benar-benar mengisi paru-paruku saat itu.
“Aku akan melakukannya untukmu. Percayalah, aku berjanji. Sungguh.” Aku menyambut jari  kelingkingnya dan menautkannya dengan jari kelingkingku.
                Waktu terus berjalan. Hari berganti dan bulan terus berlalu. Aku benar-benar menetapi janjiku hingga saat ini. November. Ya, sekarang hampir penghujung tahun dan waktu akan mengawali tahun baru lagi dengan Januari serta mengakhirinya dengan Desember.
                Mungkin benar ucapannya ketika itu. Mungkin bintang menangis melihat aku bahagia bersamanya. Mungkin bulan ingin aku bersama orang lain, atau mungkin matahari cemburu aku mencintai dia?
                Entahlah aku tidak tau. Dan aku tak ingin memikirkannya. Saat ini aku hanya ingin mengenangnya dalam memoriku. Mengingatnya, mencintainya yang telah pergi bersama waktu. “cinta tak harus memiliki” aku benar-benar merasakannya saat ini.

source: janji

                Aku tak menyalahkannya yang meninggalkanku, berlalu meninggalkan duniaku dan bahkan dunianya. Tuhan telah mengambilnya dari pelukanku. Aku mengerti. Terimakasih untuk cinta yang menjadi candu ini. Aku mencintainya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments